Sabtu, 24 September 2011

diary depresiku

Intro: E B C#m A

E      D#         C#m     B
Malam ini hujan turun lagi
    A        G#m             F#m       B
Bersama kenangan yang ungkit luka di hati
E         D#         C#m       B        
Luka yang harusnya dapat terobati
        A           B           E
Yang ku harap tiada pernah terjadi

     A          B               E  B     C#m     B
Ku ingat saat ayah pergi, dan kami mulai kelaparan
         A                 B
Hal yang biasa buat aku, hidup di jalanan
    A          B            E  B      C#m     B
Disaat ku belum mengerti, arti sebuah perceraian
        A             
Yang hancurkan semua hal indah, 
     B                    E
yang dulu pernah aku miliki

Chorus

            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

Intro: E B C#m A

E         D#          C#m     B
Mungkin sejenak dapat aku lupakan     
       A         G#m           F#m         B
Dengan minuman keras yang saat ini ku genggam
 E       D#        C#n         B
Atau menggoreskan kaca di lenganku
  A           G#m         F#m       B
Apapun kan ku lakukan, ku ingin lupakan

      A          B               E  N     C#m    B
Namun bila ku mulai sadar, dari sisa mabuk semalam
       A                    B
Perihnya luka ini semakin dalam ku rasakan
    A           B             E  B#     C#m    B
Disaat ku telah mengerti, betapa indah dicintai
         A                          
Hal yang tak pernah ku dapatkan
             B          E
sejak aku hidup di jalanan


Chorus

            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           A 
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan

[interlude] A  G#m  F#m  E 3X
            A  G#m  F#m  B

Chorus

            E                    C#m
Wajar bila saat ini, ku iri pada kalian
                 A                   B
Yang hidup bahagia berkat suasana indah dalam rumah
                E                       C#m
Hal yang selalu aku bandingkan dengan hidupku yang kelam
              A         B           E 
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
               A           B         C#m
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan
               A           B         E
Tiada harga diri agar hidupku terus bertahan


Outro: E B C#m A 2x E

pedih

[Chorus] C G C D G

G                          Em
Engkau yang sedang patah hati
  Am                        D   
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
  Bm                      Em
Betapa pedih hati yang tersakiti
      Am                     D
Racun yang membunuhmu secara perlahan

G                      Em
Engkau yang saat ini pilu
  Am                      D
Betapa menanggung beban kepedihan
   Bm                     Em
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
       Am                       D
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

[chorus]
  C             G
Hanya diri sendiri
         C             D         G     
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
     Em                     Bm
Di sini ku temani kau dalam tangismu
     C                  G     D
Bila air mata dapat cairkan hati
       Em                     Bm
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
      C                       G          D
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti

Jumat, 23 September 2011

Rumah kita

Intro: B E 2x
B
Hanya bilik bambu
E
Tempat tinggal kita
B                       F#   
Tanpa hiasan tanpa lukisan
G#m
Beratap jerami
G
beralaskan tanah
B           E          F#
Namun semua itu punya kita
B            E          F# 
Memang semua ini milik kita
B       
sendiri

B
Hanya alang-alang
E
Pagar rumah kita
B                      F#
Tanpa anyelir tanpa melati
G#m
Hanya bunga bakung
G
tumbuh dihalaman
B           E          F#
Namun semua itu punya kita
B            E          F# 
Memang semua ini milik kita

Reff :
B      E          F#
Lebih baik di sini
B           E     F#
Rumah kita sendiri
B        E     F#    D#             G#m
Segala nikmat dan anugerah yang kuasa
E                 B
Semuanya ada disini
E          B
Rumah kita

Selasa, 13 September 2011

Gaya Hidup “Bebas”

Teknologi + Kebebasan - Edukasi = Kehancuran

Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman/pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna.
Inilah titik permasalahannya bagi anak dan remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah kehilangan daya mendidik dan membangun keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah dengan maraknya “racun-racun” yang diterima oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di media TV, koran dan internet, serta sistem pendidikan sekolah yang gagal membangun karakter anak, telah menyerang anak-anak kita saat ini.
Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law inforcement dari pemerintah dan aparaturnya, telah menyebabkan oknum-oknum perusak generasi muda kita “berkembang biak: secara pesat. KKN antara pihak penguasa dengan pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi media menyebabkan jutaan pemimpin masa depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti kenakalan remaja, pola hidup konsumtif-hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan kecanduan game on line hampir menuju budaya “gaya hidup” remaja masa kini.
Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi/karakter manusia mengakibatkan kehancuran bangsa.

Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS


Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.

Seks Bebas di Kalangan Remaja (Pelajar dan Mahasiswa), Penyimpangan, Kenakalan atau Gaya Hidup ?????

Masa  remaja  adalah  masa-masa  yang  paling  indah. Pencarian  jati  diri  seseorang  terjadi  pada  masa  remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.
Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan kuaitas negara di masa yang akan datang sepertinya bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.  Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat ini cenderung mencapai titik kritis.  Telah banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan  yang dapat merusak masa depan.
Dalam rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang amat memprihatinkan.  Kenakalan remaja yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan.  Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah kasusnya semakin menjamur.
Di antara berbagai macam kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan menarik dalam berbagai tulisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Dan sepertinya seks bebas telah menjadi trend tersendiri. Bahkan seks bebas di luar nikah yang dilakukan oleh remaja (pelajar dan mahasiswa) bisa dikatakan bukanlah suatu kenakalan lagi, melainkan sesuatu yang wajar dan telah menjadi kebiasaan.
Pergaulan seks bebas di kalangan remaja Indonesia saat ini memang sangatlah memprihatinkan. Berdasarkan beberapa data, di antaranya dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan sebanyak 32 persen remaja usia 14 hingga 18 tahun di kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Surabaya, dan Bandung) pernah berhubungan seks. Hasil survei lain juga menyatakan, satu dari empat remaja Indonesia melakukan hubungan seksual pranikah dan membuktikan 62,7 persen remaja kehilangan perawan saat masih duduk di bangku SMP, dan bahkan 21,2 persen di antaranya berbuat ekstrim, yakni pernah melakukan aborsi. Aborsi dilakukan sebagai jalan keluar dari akibat dari perilaku seks bebas.

Tips Cara Onani / Masturbasi Yang Aman, Ilmu Pendidikan Seksologi Pria

Artikel yang satu ini hanya boleh dibaca dan dipraktekkan oleh orang yang sudah dewasa / cukup umur saja dan ini hanya bersifat masukan untuk membuat kehidupan seks diri sendiri menjadi lebih indah, sehat, bersih, aman dan nikmat. Bagi yang menganggap onani atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan coli / ngocok adalah haram, maka sebaiknya jangan anda lakukan.
Tip ini akan sangat membantu bagi pria / laki-laki yang memiliki nafsu yang besar, belum menikah dan tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap lawan jenis sehingga menyesal kemudian. Memuaskan nafsu diri sendiri lebih baik daripada nantinya melecehkan bahkan memperkosa seorang wanita, khususnya bagi yang memiliki nafsu tak terkontrol. Namun dianjurkan segera mencari pasangan dan menikah dengan baik. Jika seseorang memiliki ketahanan nafsu yang kuat maka masturbasi sudah tidak diperlukan lagi.
Ada baiknya onani paling banyak dilakukan satu kali sehari agar tidak banyak tenaga dan waktu yang terbuang. Pilih situasi dan kondisi yang tepat dan memungkinkan untuk melakukannya. Onani bersifat pribadi dan rahasia di mana orang lain tidak boleh tahu kalau kita sedang onani.

penyimpangan sexsual

1. Homoseksual
Homoseksual merupakan kelainan seksual berupa disorientasi pasangan seksualnya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan. Hal yang memprihatinkan disini adalah kaitan yang erat antara homoseksual dengan peningkatan risiko AIDS. Pernyataan ini dipertegas dalam jurnal kedokteran Amerika (JAMA tahun 2000), kaum homoseksual yang “mencari” pasangannya melalui internet, terpapar risiko penyakit menular seksual (termasuk AIDS) lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak.
2. Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.
3. Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.
4. Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual. Setelah melakukan kegiatan mengintipnya, penderita tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap korban yang diintip. Dia hanya mengintip atau melihat, tidak lebih. Ejakuasinya dilakukan dengan cara bermasturbasi setelah atau selama mengintip atau melihat korbannya. Dengan kata lain, kegiatan mengintip atau melihat tadi merupakan rangsangan seksual bagi penderita untuk memperoleh kepuasan seksual. Yang jelas, para penderita perilaku seksual menyimpang sering membutuhkan bimbingan atau konseling kejiwaan, disamping dukungan orang-orang terdekatnya agar dapat membantu mengatasi keadaan mereka.
5. Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual. Sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.
7. Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.
8. Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok
9. Necrophilia/Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.
10. Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.
11. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.
12. Frotteurisme/Frotteuris
Yaitu suatu bentuk kelainan sexual di mana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dll.
13. Gerontopilia
adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Gerontopilia termasuk dalam salah satu diagnosis gangguan seksual, dari sekian banyak gangguan seksual seperti voyurisme, exhibisionisme, sadisme, masochisme, pedopilia, brestilia, homoseksual, fetisisme, frotteurisme, dan lain sebagainya. Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas.